10 Contoh Hasil Penerapan Ragam Hias pada Bahan Teksti

https://alkhoirinoorhanifah.home.blog/category/sbk/

NO.

JENIS KARYA

TEKNIK

BAHAN

MANFAAT

1.

Baju Koko

Bordir

·        Kain

·        Benang bordir

 

Sebagai busana muslim

2.

Mukena

Bordir

·        Kain

·        Benang bordir

 

Busana untuk beribadah Sholat

3.

Taplak Meja Batik

Batik

·        Kain

·        Malam/ lilin

·        Pewarna batik

 

Penutup bagian atas meja

4.

Samping Batik

Batik

·        Kain

·        Malam/ lilin

·        Pewarna batik

 

Sebagai busana

5.

Seprai Motif  Batik

Sablon

·        Kain

·        Pewarna sablon

 

Cover/ penutup kasur

6.

Kemeja Batik

Batik

·        Kain

·        Malam/ lilin

·        Pewarna batik

 

Sebagai busana

7.

Gorden Motif

Tenun Pabrikasi

·        Kain

·        Benang

 

Penutup Jendela

8.

Vitrase

Rajut pabrikasi

·        Kain

·        Benang

 

Menahan akses visual orang luar ke dalam rumah

9.

Sarung Motif

Tenun Pabrikasi

·        Kain

·        Benang

 

Busana Ibadaha pria

10.

Tsirt Motif

Sablon

·        Kain

·        Pewarna sablon

Busana santai



0 comments:

SENI GRAFIS

 

OLEH: DADANG HUDAN DARDIRI, S.Pd., M.Pd.

 

Sumber gambar:

 Arsy Tours. 2015. Taman Prasejarah Leang-Leang Menawarkan Wisata Sejarah dan Budaya. Diunduh  pada 24 Januari 2021, dari:  https://www.arsy.co.id/2015/09/taman-prasejarah-leang-leang-menawarkan.html.

A.    Pengertian Seni Grafis

Istilah grafis menurut etimologi berasal dari kata grafic (bahasa Inggris) yang diadopsi dari Bahasa Latin graphe, kata graphe tersebut juga ternyata diambil dari Bahasa Yunani yang berarti menulis, menggores, atau menggambar diatas batu.

 Seni grafis tergolong seni rupa dua dimensi yang proses pembuatannya menggunakan teknik cetak. Bidang gambar yang digunakan biasanya berupa kertas. Kecuali pada teknik monotype proses pembuatan seni grafis mampu meciptakan salinan karya yang sama persis dengan jumlah yang banyak. Di Indonesia pembuatan karya grafis telah dibuat sejak zaman prasejarah dengan bukti gambar cetakan tangan yang terdapat di goa Leang-leang, Sulawesi Selatan. Teknik pengerjaaan gambar dilakukan dengan meletakan tangan di atas permukaan dinding gua lalu pewarna yang telah dikunyah disemburkan  melalui mulut, selanjutnya tangan diangkat sehingga terteralah cetakan tangan di atas permukaan gua yang sekelilingnya dipenuhi warna.

Cetakan Tangan yang terdapat pada Goa Leang-Leang

 

Sumber gambar:

 Arsy Tours. 2015. Taman Prasejarah Leang-Leang Menawarkan Wisata Sejarah dan Budaya. Diunduh  pada 24 Januari 2021, dari:  https://www.arsy.co.id/2015/09/taman-prasejarah-leang-leang-menawarkan.html.

 

Seni grafis dapat diartikan sebagai cabang seni rupa murni (fine art) yang bersifat dua dimensional (dwi matra) yang dalam proses perwujudan ide (gagasan) serta curahan perasaan (expression) menggunakan teknik atau proses cetak atau tera. Cetakan untuk pembuatan karya grafis diciptakan dari permukaan sebuah bahan, secara teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan diantaranya adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/ cukil kayu. Ciri-ciri seni grafis sebagai salah satu karya seni rupa diantaranya:

1.     Memiliki sifat duplicate artinya karya seni rupa dua dimensi yang menghasilkan karya dengan cara digandakan. Penggadaan karya dihasilkan dengan salinan atau duplikat yang sama persis.

2.     Memiliki sifat omnipresence atau omnipresent, karena karya seni grafis dihasilkan dengan cara digandakan maka hasil karya yang dihasilkan dapat hadir dimana-dimana.

3.     Bersifat original, meskipun dihasilkan dengan cara digandakan ide dasar atau konsep dasar seni grafis tetap bersifat orisinal atau bukan merupakan karya hasil jiplakan atau turuan dari karya orang lain.

 

B.    Jenis  Karya Grafis

Berdasarkan teknik atau cara pembuatanya jenis karya seni grafis terdiri dari cetak tunggal (mono print atau mono type), cetak datar (lithography), cetak tinggi (wood cut), cetak saring (silk screeen atau screen printing), serta cetak dalam (intaglio).

1.   Cetak Tunggal (Mono Print atau Mono Type)

Cetak tunggal atau mono print atau disebut juga mono type adalah karya seni grafis yang cenderung menghasilkan karya grafis dengan jumlah tunggal. Proses pembuatannya cetak tunggal cukup sederhana yaitu, dengan langkah pembuatan sebagai berikut:

a.     Sediakan acuan cetak berupa lempengan kaca dengan ukuran sesuai dengan bidang gambar yang akan dibuat, kertas singkong atau kertas gambar, cat air, kwas serta air bersih.

b.   Buatlah pola gambar atau sketsa diatas permuakaan kaca menggunakan spidol.

c.    Warnailah pola gambar yang telah dibuat di atas kaca menggunakan cat air atau cat poster dengan sedikit kental.

d.   Setelah proses pewarnaan selesai, siapkanlah kertas lalu celupkan ke dalam air bersih tiriskan sebentar, dengan tidak menunggu terlalu kering letakkanlah kertas gambar yang masih agak basah tersebut ke atas permukaan kaca yang telah diberi gambar ratakan permukaan kertas menggunakan rol, selanjutnya angkatlah kertas gambar tersebut, maka gambar yang ada di kaca akan berpindah ke atas permukaan kertas. Biarkanlah gambar tersebut kering, dengan demikian kita telah menghasilkan grafis dengan teknik monoprint atau mono type.

Seni Grafis dengan Teknik Monotipe/ Monoprint

Sumber gambar:

KakaVisula. 2016. Monotipe. Diunduh pada 24 Januari 2021, dari: http://www.kakavisual.co.id/monotipe/

2.   Cetak Datar (Lithography)

Karya grafis dengan teknik cetak datar atau dikenal juga lithography adalah karya seni grafis yang dibuat dengan menyediakan acuan catak berupa batu yang dikenal dengan batu litho itulah kenapa karya grafis dengan teknik ini disebut sebagai lithogrphy. Karya grafis dengan teknik lithography lazim dihasilkan oleh para seniman grafis atau disebut inkgrafer yang berada di negara-negara Eropah.

Litografi adalah teknik yang ditemukan pada tahun 1798 oleh Alois Senefelder dan didasari pada sifat kimiawi minyak dan air yang tak bisa bercampur. Digunakan permukaan berpori, biasanya sejenis batu yang disebut limestone/batu kapur; gambar dibuat pada permukaan batu dengan medium berminyak. Kemudian dilakukan pengasaman, untuk mentransfer minyak ke batu, sehingga gambar 'terbakar' pada permukaan. Lalu dilapisi gum arab (arabic gum), bahan yang larut air, menutupi permukaan batu yang tidak tertutupi medium gambar (yang berbasis minyak). Batu lantas dibasahi, air akan berada pada bagian permukaan yang tidak tertutup medium gambar berbasis minyak tadi; selanjutnya batu di-roll dengan tinta berbasis minyak ke seluruh permukaan; karena air menolak sifat minyak pada tinta maka tinta hanya menempel pada bagian gambar yang berminyak. Kemudian selembar kertas lembap diletakkan pada permukaan, image/gambar ditransfer ke kertas dengan menggunakan alat press. Teknik litografi dikenal dengan kemampuannya menangkap gradasi halus dan detail yang sangat kecil.


Salah satu Karya Lithography

Sumber gambar:

Michael Pollick. 2020. What is a Lithograph? Diunduh pada tanggal 26 Januari 2021, dari: https://www.wisegeek.com/what-is-a-lithograph.htm

 

Seniman yang menggunakan teknik ini: George BellowsPierre BonnardHonoré Victorient DaumierM.C. EscherEllsworth KellyWillem de KooningJoan MiróEdvard MunchEmil NoldePablo PicassoOdilon RedonHenri de Toulouse-Lautrec and Stow Wengenroth.

3.   Cetak Tinggi (Wood Cut)

Cukil kayu atau wood cut sering disebut juga sebagai xilografi (xylographi) , adalah salah satu teknik cetak relief, merupakan teknik seni grafis paling awal, dan merupakan satu-satunya yang dipakai secara tradisional di Asia Timur. Kemungkinan pertama kali dikembangkan sebagai alat untuk menciptakan pola cetak pada kain, dan pada abad ke-5 dipakai di Tiongkok untuk mencetak teks dan gambar pada kertas. Teknik cukil kayu di atas kertas dikembangkan sekitar tahun 1400 di Eropa oleh Johannes Gutenburg, dan beberapa waktu kemudian di Jepang. Di dua tempat ini, teknik cukil kayu banyak digunakan untuk proses membuat gambar tanpa teks.

Seniman membuat skets terlebih dulu pada sebidang papan kayu, atau di kertas yang kemudian ditransfer ke papan kayu. Tradisionalnya, seniman kemudian menyerahkan rancangannya ke ahli cukil khusus, yang menggunakan peralatan tajam untuk mencukil bagian papan yang tidak akan terkena tinta. Bagian permukaan tinggi dari papan kemudian diberi tinta dengan menggunakan roller, lalu lembaran kertas, yang mungkin sedikit lembap, ditaruh di bawah papan. Kemudian papan digosok dengan baren (alat yang digunakan di Jepang) atau sendok, atau melalui alat press. Jika memakai beberapa warna, papan yang terpisah dipakai untuk tiap warna.

Seniman yang menggunakan teknik ini:Albrecht DürerWerner DrewesHiroshige, Hokusai.


Karya Woodcut karya Katsushika Hokushai

Sumber gambar:

Wikipedia. 2021. Fine Wind, Clear Morning. Diunduh pada 26 Januari 2021, dari: https://en.wikipedia.org/wiki/Fine_Wind,_Clear_Morning















The flight into Egypt, Woodcut karya Albrecht Dürer

Sumber gambar:

Wiikipedia. 2021. List of woodcuts by Albrecht Dürer. Diunduh pada taggal 26 Januari 2021, dari: https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_woodcuts_by_Albrecht_D%C3%BCrer


View of the Whirlpools at Awa triptych, 1857, karya Utagawa Hiroshige

Sumber:

Wikipedia. 2021. Hiroshige. Diunduh pada tanggal 26 Januari 2021, dari: https://en.wikipedia.org/wiki/Hiroshige

 

 

 

 

4.           Cetak Saring (Silk Screen atau Screen Printing)

Cetak saring dikenal juga dengan sablon atau serigrafi menciptakan warna padat dengan menggunakan teknik stensil. Mula-mula seniman menggambar berkas pada selembar kertas atau plastik (kadang-kadang dipakai juga film.) Gambar kemudian dilubangi untuk menciptakan stensil. (Bagian yang berlubang adalah bagian yang akan diwarnai.) Sebuah screen dibuat dari selembar kain (asalnya dulu menggunakan sutra) yang direntangkan pada rangka kayu. Selanjutnya stensil ditempelkan pada screen. Kemudian screen diletakkan di atas kertas kering atau kain. Tinta dituangkan di sisi dalam screen. Sebuah rakel dari karet digunakan untuk meratakan tinta melintasi screen, di atas stensil, dan menuju ke kertas atau kain. Screen diangkat ketika gambar sudah ditransfer ke kertas/kain. Tiap warna memerlukan stensil yang terpisah. Screen bisa dipakai lagi setelah dibersihkan.

Seniman yang menggunakan teknik ini: Josef AlbersChuck CloseRalston Crawford, Robert IndianaRoy LichtensteinJulian OpieRobert RauschenbergBridget RileyEdward Ruscha, dan Andy Warhol.Brooklyn Bridge, 1983, Cetak Saring Karya Andy Warhol


Sumber gambar:

Master Works Fine Art Gallery (MFA).____. Andy Warhol and his Screenprint. Diunduh apa 26 Januari 2021, dari:  https://news.masterworksfineart.com/2017/10/19/andy-warhol-and-his-screenprint.

5.   Cetak Dalam

Cetak dalam adalah karya grafis menggunakan acuan cetak bersifat dalam untuk menyalurkan tinta ke atas media gambar. Cetak dalam berlawanan dengan cetak tinggi pada cetak tinggi bagian yang tinggi untuk memindahkan tinta pada permukaan kertas, sedangkan pada cetak dalam justru permukaan yang tinggi harus bebas dari tinta sedang bagian yang dalam untuk menahan tinta yang nantinya dipindahkan ke permukaan kertas atau media gambar. Jenis-jenis cetak dalam terdiri dari beberapa teknik diantaranya engraving, etsa, mezzotint dan drypoint.

a.   Engraving

Engraving pertama kali dikembangkan di Jerman sekitar tahun 1430.  Pembuat engraving memakai matrix atau acuan cetak menggunakan permukaan logam. Permukaan logam yang berupa plat tembaga diberi desain atau gambar dengan cara diukir menggunakan alat yang disebut burin. Alat ukir tersebut memiliki bermacam-macam bentuk dan ukuran menghasilkan jenis garis yang berbeda-beda.

Seluruh permukaan plat diberi tinta, kemudian tinta dibersihkan dari permukaan, yang tertinggal hanya tinta yang berada di garis yang diukir. Kemudian acuan cetak berupa plat diletakan pada alat press bertekanan tinggi bersama dengan lembaran kertas (seringkali dibasahi untuk melunakkan). Kertas kemudian mengambil tinta dari garis engraving (bagian yang diukir), sehingga menghasilkan karya cetak.


"Melancholia I", engraving karya Albrecht Dürer

Sumber gambar:

Wikipedia. 2021. Seni Grafis. Diunduh pada tangal 26 Januari 2021, dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_grafis

 

b.   Etsa (Etchcing)

Etsa adalah karya grafis yang tergolong cetak dalam dengan acuan cetak berupa plat atau lempengan temabaga. Etsa ditemukan oleh Proses Daniel Hopfer (sekitar 1470-1536) dari Augsburg, Jerman, yang mendekorasi baju besinya dengan teknik ini.

Etsa kemudian menjadi tandingan engraving sebagai medium seni grafis yang populer. Kelebihannya adalah, tidak seperti engraving yang memerlukan ketrampilan khusus dalam pertukangan logam, etsa relatif mudah dipelajari oleh seniman yang terbiasa menggambar.

Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan seringkali memiliki detail dan kontur halus. Mula-mula selembar plat logam (biasanya tembaga, seng atau baja) ditutup dengan lapisan semacam lilin. Kemudian menggores lapisan tersebut dengan jarum etsa yang runcing, sehingga bagian logamnya terbuka. Plat tersebut lalu dicelupkan dalam larutan asam atau larutan asam disapukan di atasnya, jenis larutan asam yang biasa digunakan diantaranya adalah asam nitrat (HNO3) Asam akan mengikis bagian plat yang digores (bagian logam yang terbuka/tak terlapisi). Setelah itu, lapisan yang tersisa dibersihkan dari plat, dan proses pencetakan selanjutnya sama dengan proses pada engraving.



Potrait Martin Luther Karya Etsa Daniel Hopfer (1523)

Sumber gambar:

Wikipedia. 2020. Daniel Hopfer. Diunduh pada tanggal 26 Januari 2021, dari: https://en.wikipedia.org/wiki/Daniel_Hopfer

c.   Mezzotint

Mezzotint adalah teknik cetak dengan menggunakan acuan cetak berupa plat logam yang terlebih dahulu dibuat kasar permukaannya secara merata. Gambar dihasilkan dengan cara mengerok halus permukaan, menciptakan gambar yang dibuat dari gelap ke terang. Mungkin juga menciptakan gambar hanya dengan mengkasarkan bagian tertentu saja, bekerja dari warna terang ke gelap. Alat yang digunakan untuk teknik ini adalah rocker.

“Sun Shine”, Karya Mezzotint Peter Ilsted

Sumber gambar:

Wikipedia. 2021. Mezzotint. Diunduh pada, tanggal 26 Januari 2021, dari: https://en.wikipedia.org/wiki/Mezzotint

 

Metode mezzotint ditemukan oleh Ludwig von Siegen (1609-1680). Proses ini dipakai secara luas di Inggris mulai pertengahan abad 18, untuk mereproduksi foto dan lukisan.



Portrait of Amelie Elisabeth von Hessen, diketahui karya pertama mezzotint, Ludwig von Siegen, (1642). Yang terdapat di Metropolitan Museum of Art.

Sumber gambar:

History of Information.com. 2021.Ludwig van Siegen Invents Mezzotint. Diunduh pada tanggal 26 Januari 2021, dari: https://www.historyofinformation.com/detail.php?id=1258.

d.   Drypoint

Drypont adalah teknik garfis yang menggunakan acuan cetak yang mirip dengan engraving. Sementara garis pada engraving sangat halus dan bertepi tajam, goresan drypoint meninggalkan kesan kasar pada tepi garis. Kesan ini memberi ciri kualitas garis yang lunak, dan kadang-kadang berkesan kabur, pada drypoint. Karena tekanan alat press dengan cepat merusak kesan tersebut, drypoint hanya berguna untuk jumlah edisi yang sangat kecil; sekitar sepuluh sampai duapuluh karya. Untuk mengatasi ini, penggunaan electro-plating (pelapisan secara elektrik dengan bahan logam lain) telah dilakukan sejak abad sembilanbelas untuk mengeraskan permukaan plat.

Teknik ini ditemukan oleh seorang seniman Jerman selatan abad 15 yang memiliki julukan Housebook Master. Di antara seniman  yang menggunakan teknik ini adalah Albrecht Dürer dan  Rembrandt Van Ryjn.



Drypoint karya Rembrandt Van Rhyjn

Sumber gambar:

Master Works Fine Art Gallery (MFA).____. Rembrandt Drypoints

  Diunduh apa 26 Januari 2021, dari:  https://news.masterworksfineart.com/2017/10/19/andy-warhol-and-his-screenprint.




Sumber Gambar:

 

 

Arsy Tours. 2015. Taman Prasejarah Leang-Leang Menawarkan Wisata Sejarah dan Budaya. Diunduh  pada 24 Januari 2021, dari: https://www.arsy.co.id/2015/09/taman-prasejarah-leang-leang menawarkan.html.

 

History of Information.com. 2021. Ludwig van Siegen Invents Mezzotint. Diunduh pada tanggal 26 Januari 2021, dari: https://www.historyofinformation.com/detail.php?id=1258.

 

KakaVisula. 2016. Monotipe. Diunduh pada 24 Januari 2021, dari: http://www.kakavisual.co.id/monotipe/.

 

Master Works Fine Art Gallery (MFA).____. Andy Warhol and his Screenprint. Diunduh apa 26 Januari 2021, dari:  https://news.masterworksfineart.com/2017/10/19/andy-warhol-and-his-screenprint.

 

___________________________________.____. Rembrandt Drypoints. Diunduh apa 26 Januari 2021, dari:  https://news.masterworksfineart.com/2017/10/19/andy-warhol-and-his-screenprint.

 

 

Michael Pollick. 2020. What is a Lithograph? Diunduh pada tanggal 26 Januari 2021, dari: https://www.wisegeek.com/what-is-a-lithograph.html.

 

Wikipedia. 2020. Daniel Hopfer. Diunduh pada tanggal 26 Januari 2021, dari: https://en.wikipedia.org/wiki/Daniel_Hopfer.

 

 

_________. 2021. Fine Wind, Clear Morning. Diunduh pada 26 Januari 2021, dari: https://en.wikipedia.org/wiki/Fine_Wind,_Clear_Morning.

 

_________. 2021. Hiroshige. Diunduh pada tanggal 26 Januari 2021, dari: https://en.wikipedia.org/wiki/Hiroshige.

 

 

_________. 2021. List of woodcuts by Albrecht Dürer. Diunduh pada taggal 26 Januari 2021, dari: https://en.wikipedia.org/wiki/ List_of_woodcuts_by_Albrecht_D%C3%BCrer.

 

 

_________. 2021. Mezzotint. Diunduh pada, tanggal 26 Januari 2021, dari: https://en.wikipedia.org/wiki/Mezzotint.

 

 

_________. 2021. Seni Grafis. Diunduh pada tangal 26 Januari 2021, dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_grafis.

 

 



1 comments: