MEDIA PEMBELAJARAN

 Oleh:Dadang Hudan Dardiri,S.Pd.,M.Pd.


1.   Pengertian Media Pembelajaran

Media berasal dari kata medium yang artinya perantara atau pengantar. Dengan demikian media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara sampainya pesan belajar (messagelearning) dari sumber pesan (message resouce) kepada penerima pesan (message receive), sehingga terjadi interaksi belajar mengajar. Sumber pesan atau disebut juga komunikator biasanya peserta didik. Media pembelajaran meliputi segala sesuatu yang dapat membantu pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan motivasi, daya pikir, dan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran yang sedang dibahas atau mempertahankan perhatian peserta terhadap materi pelajaran (Heidt) (Munir, 2008: 138).

Sri Anitah dalam Purwono (2014: 129) mendefinisikan media pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar untuk menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sengan pengertian itu, maka guru atau dosen, buku ajar, serta lingkungan adalah media.

 Berdasarkan uraian diatas maka media pembelajaran dapat diartikan secara umum sebagai alat bantu apa saja yang dapat menyalurkan pesan guna tercapainya tujuan pelajaran. Media pembelajaran dapat berupa apa pun yang dapat digunakan untuk memberikan rangsangan pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2.   Manfaat Media Pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran tidak mutlak harus diadakan oleh pengajar. Artinya, jika pengajar dalam pembelajarannya tidak menggunakan media pembelajaran pun tidak akan dikatakan gagal, karena yang utama dalam pembelajaran adalah peserta didik dapat belajar dengan baik dan mencapai tujuan yang hendak dicapai dan telah dirumuskan sebelumnya (Munir, 2008: 138-139).

Namun demikian, penggunaan media pembelajaran, termasuk akan mendukung keberhasilan pembelajaran, karena memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut:

a.       Dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap materi pembelajaran yang sedang dibahas.

b.       Membantu pengajar menyajikan materi pembelajaran menjadi lebih mudah dan cepat.

c.       Menarik dan membangkitkan perhatian, minat, motivasi, ativitas, dan kreativitas belajar peserta didik, serta dapat menghibur peserta didik.

d.       Materi pembelajaran yang susah dipelajari dapat diulang kembali (playback).

e.       Membentuk sikap peserta didik (aspek afektif), meningkatkan keterampilan (psikomotor).

f.        Peserta didik belajar sesuai dengan karakteristiknya, kebutuhan, minat, dan bakatnya, baik belajar secara individual, kelompok, atau klasikal.

g.       Menghemat waktu, tenaga, dan biaya (Purwono. 2014: 129).

Manfaat media pembelajaran yang dimaksud yaitu, dapat mengintegrasikan pelajar dalam pengalaman belajar, dan dapat menjelaskan atau menggambarkan isi pelajaran dengan memberikan kesempatan untuk menganalisis diri dari kinerja individu dan perilaku peserta didik.

3.   Jenis-jenis Media Pembelajaran

a.    Teknologi Cetak

Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi melalui proses percetakan mekanis atau fotografis, seperti buku dan materi visual statis.

b.   Teknologi Audio-visual

Teknologi Audio-visual adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan melalui Audio dan Visual.

c.    Teknologi Berbasis Komputer

Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumbersumber yang berbasis mikro-prosesor.

d.   Teknologi Gabungan

Teknologi gabungan adalah cara menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer (Purwono. 2014: 129-130).

Berdasarkan jenis-jenis media pembelajaran di atas, maka peneliti mengambil teknologi Audio Visual media yang paling lengkap karena dengan menggunakan media Audio Visual ini karena dapat melihat video untuk menangkap pesan.

 

Bibliografi

Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: CV. Alfabeta.

Purwono, Joni. 2014. Penggunaan Media Audio-Visual Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan. Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran. 2(2): 129-131.

 

 

 


0 comments:

"PRAMUKA SEBAGAI AGEN OF CHANGE"

Oleh: Dadang Hudan Dardiri, S.Pd.,M.Pd.


Kepanduan/Pramuka dunia didirikan pada 25 Juli 1907, oleh Robert Stephenson Smyth Baden Powell, berpangkat Mayor jenderal di kesatuan angkatan darat Inggris, juga mendapat gelar 'SIR'. Gelar 'SIR' biasanya diberikan oleh Commander of the Order of British Empire (CBE), gelar ini diberikan kepada seseorang yang memiliki prestasi dan kotribusi luar biasa dalam bidangnya. Selanjutnya beliau menulis buku berjudul: "Scouting for Boys" .

Gagasan tersebut kemudian menyebar ke seluruh dunia dan menjadi gerakan Kepanduan, yang di Indonesia disebut dengan Pramuka. Kemudian pada 14 Agustus 1961, melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961, Panji Gerakan Pramuka ditetapkan oleh presiden Soekarno.

Pramuka dengan karakter dan jiwa tangguhnya sangat dibutuhkan dalam berbagai keadaan. Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia NO.12 Tahun 2020, dijelaskan bahwa tujuan gerakan Pramuka adalah membentuk setiap anggota pramuka agar memiliki kepribadian beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum dan senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.

Pramuka adalah singkatan dari "Praja Muda Karana”: artinya rakyat muda yang berkarya. Kita tahu bahwa generasi muda adalah tunas-tunas bangsa sebagai penerus cerita pelanjut sejarah pemegang tongkat estafet perjuangan para pendahulu, sehingga Syekh Mustofa Al-Ghulayaini seorang pujangga Mesir menegaskan: "Sesungguhnya pada tangan pemudalah urusan umat dan di kaki-kaki merekalah terdapat kehidupan umat”.

Selanjutnya Ir. Soekarno mengatakan: "Beri aku seribu orang tua niscaya akan aku cabut semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda niscaya akan aku guncangkan dunia". Selain itu Abraham Maslow (2012), menyatakan bahwa manusia yang berkualitas adalah manusia yang mampu mengaktualisasikan dirinya. Salah satu contoh aktualisasi diri adalah mengaktualisasikan diri lewat sikap "berani." Makna perjuangan bagi pemuda adalah "berani", Berani: berani berjuang demi bangsa.

Menurut Nelson Mandela "Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, dengan pendidikan anda dapat mengubah dunia." Hal itu diperkuat banyaknya negara yang merdeka setelah lahirnya kaum intelektual. Oleh karena itu berjuang demi bangsa dapat dimulai dengan terus belajar dan menjadi pemuda yang haus akan ilmu pengetahuan.

Baharudin Jusuf Habibie mengatakan setidaknya adanya 5 hal yang harus kita hindari, yakni:

1. Lemah harta

2. Lemah fisik

3. Lemah ilmu

4. Lemah semangat hidup

5. Lemah akhlak

Jika seandainya kelemahan itu melekat pada pemuda maka dapat dipersepsikan bahwa pemuda tersebut bukan sebagai pelopor pembangunan dan agen of change melainkan sebagai virus pembangunan atau virus perubahan. Penghambat dan bahkan penghancur pembangunan.





1 comments: