Aliran Kubisme dalam Seni Lukis


Aliran Kubisme dalam Seni Lukis
Oleh: Dadang Hudan Dardiri,S.Pd.,M.Pd.

Kubisme adalah suatu aliran dalam seni rupa yang bertitik tolak dari penyederhanaan bentuk alam secara geometris. Kubisme menggambar alam menjadi bentuk-bentuk geometris seperti segi tiga, segi empat kerucut, lingkaran, silinder,dan kubus. Pelukis yang menganut kubisme diantaranya adalah Pablo Picasso seorang pelukis Spanyol yang menghasilkan karya berjudul: “Guernicca” dan “Leas The Moiseller d’Avignon”. Pelukis kubisme yang lainnya adalah George Braque, Metzinge, Albert Glazes, Robert Delauney, Francis Picabia, Dan Juan Gris.


Sumber Gambar: http://legomenon.com/guernica-meaning-analysis-of-painting-by-pablo-picasso.html

Pablo Picasso: “Guernicca


Sumber Gambar: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Chicks-from-avignon.jpg

Pablo Picasso: “ Leas The Moiseller d’Avignon ”







Sumber Gambar: https://en.wikipedia.org/wiki/Georges_Braque#/media/File:Violin_and_Candlestick.jpg
George Braque: “Violin And The Cadle stick



Sumber Gambar: https://en.wikipedia.org/wiki/Jean_Metzinger#/media/File:Jean_Metzinger,_1912,_Danseuse_au_café,_Dancer_in_a_café,_oil_on_canvas,_
Metzinger: “Dancer_in_a_café ”


Sumber Gambar: https://en.wikipedia.org/wiki/Albert_Gleizes#/media/File:Albert_Gleizes,_1909,_Bords_de_la_Marne,_oil_on_canvas,_
Albert Glazes: “Bords de la Marne ”


Sumber Gambar: https://en.wikipedia.org/wiki/Robert_Delaunay#/media/File:Robert_Delaunay,_c.1906,_Paysage_au_disque_solaire,_oil_on_canvas,
Robert Delauney: “Paysage au disque solaire ”


Sumber Gambar: https://en.wikipedia.org/wiki/Francis_Picabia#/media/File:Francis_Picabia,_1913,_Udnie_(Young_American_Girl,_The_Dance),_
Francis Picabia: “ Udnie (Young American Girl, The Dance)”




Sumber Gambar: https://en.wikipedia.org/wiki/Juan_Gris#/media/File:Juan_Gris,_1915,_Nature_morte_à_la_nappe_à_carreaux_(Still_Life_with_Checked_Tablecloth),_
Juan Gris: “Nature morte à la nappe à carreaux (Still Life with Checked Tablecloth)



0 comments:

Aliran Ekspresionisme Dalam Seni Lukis


Aliran Ekspresionisme
Dalam Seni Lukis
Oleh: Dadang Hudan Dardiri,S.Pd.,M.Pd.








  
Ekspresionisme kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur dan musik. Istilah emosi ini lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.
Ekspresionisme adalah aliran lukisan yang mengutamakan curahan batin secara bebas. Bebas dalam menggali objek yang timbul dari dunia batin, imajinasi dan perasaan. Objek-objek yang dilukiskan antara lain kekerasaan, kemiskinan, kesedihan, kengerian dan keinginan lain dibalik tingkah manusia. Pelukis yang menganut aliran ekspresionisme diantaranya pelukis Belanda Vincent Van Gogh (1853-1890), lukiasan-lukisannya penuh dengan ekspresi gejolak jiwa yang diakibatkan oleh penderitaan  dan kegagalan dalam hidup, salah satu lukisannya berjudul “Starry Night“ (1889) yang menggambarkan gairah yang tinggi sekaligus perasaan kesepian. Judul lukisan Van Gogh yang lain diantaranya: “Sun Flowers” dan  Self Portrait”.

Sumber Gambar: https://www.vangoghgallery.com/painting/starry-night.html

Vincent Van Gogh: “The Starry Night”



Sumber Gambar: https://www.nga.gov/collection/highlights/van-gogh-self-portrait.html
Vincent Van Gogh: “Self Potrait



Sumber Gambar: https://en.wikipedia.org/wiki/Sunflowers_(Van_Gogh_series)
Lukisan Berjudul: “Sunflowers” Karya Vincent Van Gogh

Adalah pelukis El Greco (1595-1610), meskipun hidup beberapa abad sebelum lahirnya aliran lukis modern ternyata dipercaya memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan ekspresionisme yang tumbuh abad XX. Bersama Mattias Grunewald, El Greco dapat disebut pelukis ekspresionis. Para pelukis ekpresionisme yang lain diantaranya sebagai berikut:
1.    Emile Nolde (Jerman)
2.    Franz mark (Jerman)
3.    Max Beckman (Jerman)
4.    Oskar Kokoscha (Austria)
5.    Wasilly Kandinsky (Rusia)
6.    James Ensor (Belgia)
7.    Edvard Munch (Norwegia)
8.    Ernast Lugwig
9.    Karl Schmidt
10. Affandi (Indonesia)



Sumber Gambar: ttps://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/02/El_Greco_View_of_Toledo.jpg
El Greco: “View of Tolledo

Sumber Gambar: https://en.wikipedia.org/wiki/Emil_Nolde#/media/File:EmilNolde-Blumengarten(ohne%2BFigur)1908.jpg
Emile Nolde: “Flower Garden (without figure) 

Sumber Gambar: https://en.wikipedia.org/wiki/Franz_Marc#/media/File:Marc,_Franz_-_Blue_Horse_I_-_Google_Art_Project.jpg
Franz Marc: “Blue Horse I 



Sumber Gambar: https://www.wikiart.org/en/oskar-kokoschka
Oscar Kokoschka: “Self Potrait


Sumber Gambar: http://totallyhistory.com/wp-content/uploads/2012/12/yellow-red-blue-1925-kandinsky.jpg
Wasilly Kandinsky: “Yellow Red Blue




Sumber Gambar: https://www.royalacademy.org.uk/article/james-ensor-man-of-many-masks
James Ensor: “   Skeletons Fighting over a Pickled Herring

Sumber Gambar: https://www.edvardmunch.org/the-scream.jsp
Edvard Munch: “The Scream ” (1893)

Sumber Gambar: https://en.wikipedia.org/wiki/Ernst_Ludwig_Kirchner#/media/File:Kirchner_1913_Street,_Berlin.jpg
Ernast Lugwig:  Street, Berlin” (1913)


Sumber Gambar: https://www.tate.org.uk/art/artworks/schmidt-rottluff-woman-with-a-bag-n05953 
Karl Schmidt: Woman With A Bag

Sumber Gambar: https://designercityline.wordpress.com/2010/03/20/writing-sec-3-aep-eoy-sova-paper/
Self Portrait on Kusamba Beach, Affandi, 1953


Sumber Gambar: https://designercityline.wordpress.com/2010/03/20/writing-sec-3-aep-eoy-sova-paper/
A Boat on A Beach, Bali , Affandi, 1970



0 comments:

Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Team Quiz


Model
Pembelajaran  Kooperatif (Cooperative Learning)
Tipe Team Quiz

Oleh: Dadang Hudan Dardiri,S.Pd.,M.Pd.



Menurut Sugiyanto (2010: 58) model coopertive learning tipe team quiz (TQ) adalah teknik pembelajaran dengan memainkan topik-topik yang diajarkan kepada siswa yang dibagi dalam beberapa kelompok.
Selanjutnya Sugiyanto (2010: 58-60) merinci mengenai langkah-lanngkah model coopertive learning tipe teknik team quiz (TQ) yang terdiri dari:
1.      Pilihlah topik yang dapat disampaikan dalam tiga bagian.
2.      Bagilah siswa dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu A,B, dan C.
3.       Sampaikan kepada siswa format penyampaian pelajaran kemudian mulai menyampaikan materi. Batasi penyampaian maksimal 10 menit.
4.       Setelah menyampaikan materi mintalah kelompok A menyiapkan pertanya-pertanyan berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan. Kelompok B dan C mengunakan waktu ini untuk melihat catatan mereka.
5.       Mintalah kepada kelompok A untuk memberi pertanyaan kelompok B. jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan, lempar pertanyaan tersebut kepada kelompokC.
6.       Kelompok A memberikan pertanyaan kepada kelompok C, jika kelompok C tidak bisa menjawab, lemparkan kepada kelompok B.
7.       Jika pertanyaan jawaban selesai, lanjutkan pelajaran kedua dan tunjuk kelompok B untuk menjadi kelompok penanya. Lakukan seperti proses untuk kelompok A.
8.       Setelah kelompok B selesai dengan pertanyaannya, lanjutkan penyampaian materi pelajaran ketiga dan tunjuk kelompok C sebagai kelompok penanya.
9.       Akhiri pelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan jawab sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyanto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.



0 comments:

Pengertian dan Langkah-Langkah Cooperative Learning Tipe Bertukar Pasangan


Pembelajaran  Kooperatif  (Cooperative Learning)
Tipe Bertukar Pasangan



Oleh: Dadang Hudan Dardiri,S.Pd.,M.Pd.



Bertukar pasangan sebagai salah model pembelajaran kooperatif dijelaskan oleh Isjoni (2010: 78) bahwa bertukar pasangan adalah, “teknik yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja sama dengan orang lain. Pasangan bisa ditunjuk oleh guru atau berdasarkan teknik mencari pasangan”.
Selajutnya Sugiyanto (2010: 50) menjelaskan, “ teknik belajar bertukar pasangan memberi kesempatan untuk bekerja sama dengan orang lain. Teknik ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik”.
Sugiyanto (2010: 50) menjelaskan bahwa langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe bertukar pasangan terdiri dari:
1)      setiap siswa mendapatkan satu pasangan (guru bisa menunjukkan pasangannya atau siswa melakukan prosedur/ teknik mencari pasangan seperti yang dijelaskan di depan;
2)      guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya;
3)      setelah selesai, setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain;
4)      kedua pasangan tersebut bertukar pasangan. Masing-masing pasangan yang baru ini kemudian saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka; dan
5)      temuan baru yang didapatkan dari pertukaran  pasangan kemudian dibagikan pada pasangan semula.


DAFTAR PUSTAKA

Isjoni. (2010). Cooperatif Learning. Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.
Sugiyanto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.



0 comments:

Pengertian dan Langkah-lagkah Model Pembelajaran Kooperatif Gruop Investigation (GI)


Model Pembelajaran  Kooperatif Gruop Investigation (GI)
Oleh: Dadang Hudan Dardiri, S.Pd., M.Pd.








Gruop Investigation (GI) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Menurut Sugiyanto (2010: 46) dasar-dasar metode GI dirancang oleh oleh Herbert Thelen, selanjutnya diperluas dan diperbeiki oleh Sharn dan kawan-kawan dari Universitas Tel Aviv.

Selanjutnya menurut Sugiyanto (2010: 46) menjelaskan bahawa: “metode ini ini menuntut siswa untuk kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun keterampilan proses memiliki kelompok (group proces skill). Para guru yang menggunakan metode GI umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4 hingga 5 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik ang dipelajari mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai sub-topik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan”.
Deskrpsi mengenai langkah-langkah metode GI adalah sebagai berikut:
a)     Seleksi Topik
Para siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu masalah umum yang biasanya digambarkan lebih dulu oleh guru. Para siswa diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented group) yang beranggotakan 2 hingga 6 oarang. Komposisi kelompok bersifat heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik, maupun kemampuan akademis.
b)     Merencanakan Kerja sama
Para siswa den guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus tugas, dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih seperti langkah di atas.
c)     Implementasi
Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah sebelumnya. Pembelajaran harus melibatkan berabagai aktivitas dan keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
d)     Analisis dan Sintesis
Para siswa menganalisis dan mensintesakan berbagai informasi yang diperoleh pada langkah sebelumnya dan merencanakan perngkat dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.
e)     Penyajian hasil Akhir
Semua kelompok menyajikan presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa terlibat dan mencapai presfektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordianasikan guru.
f)      Evaluasi selanjutnya
Guru beserta para siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individual atau kelompok atau keduanya.


DAFTAR PUSTAKA

Sugiyanto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.


0 comments: