Pengertian Hasil Belajar


            

Pengertian Hasil Belajar
Oleh: Dadang Hudan Dardiri,S.Pd., M.Pd.


“Belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman belajar (proses) belajar mengajar, dan hasil belajar” (Sudjana, Nana, 2005:5). Proses belajar mengajar dilakukan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu, untuk melihat sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai atau telah dikuasai oleh siswa dapat dilihat dalam bentuk hasil belajar.
Dalam hal ini, Bloom (Tohir,M, 2009: 3) mengemukakan klasifikasi hasil belajar yang terdiri dari tiga ranah.
1.      Ranah kognitif, yang meliputi fungsi memproses informasi, pengatahuan dan keahlian mentalis. Dimensio proses kognitif merupakan hasil revisi dari taksonomi Bloom ranah kognitif. Anderson mengklasifikasikan proses kognitif menjadi enam kategori, yaitu ingatan (remember), pemahaman (komprehension), aplikasi (aplication), analisis (analysis), evaluasi (evaluate) dan kreativitas (creat). Dimensi diklasifikasikan menjadi empat kategori, yaitu pengethuan faktual (factual knowledge), pengetahuan konseptual (conceptual knowledge), pengetahuan prosedural (procedural knowledge), dan pengetahuan metakognisi (metacognitive knowledge). Dalam revisi teori taksonomi Bloom terdiri dari sub kategori yang memiliki kata kunci berupa kata yang berasosiasi dengan dengan kategori tersebut, diantaranya adalah:
a)        mengingat (remember): mengurutkan, menjelaskan, mengidentifikasi, menamai, mengulangi, menemukan kembali;
b)        memahami (komprehension): menafsirkan, meringkas, mengklasifikasikan, membandingkan, menjelaskan, membeberkan;
c)        menerapkan (aplication): melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan, mempraktekan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan, mendeteksi;
d)       menganalisis (analysis): menguraikan, membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah struktur, mengkerangkakan, menyusun outline, mengintegrasikan, membedakan, menyamakan,  membandingkan;
e)        mengevaluasi (analysis): menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, membenarkan, menyalahkan; dan
f)         berkreasi (creat): merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, mengubah.
2.    Ranah afektif meliputi fungsi yang berkaitan dengan sikap dan perasaan. Ranah afektif meliputi:
a)        penerimaan (receiving/ attending): kesediaan untuk menyadari adanya suatu penomena lingkungan;
b)        tanggapan (responding):  memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada lingkungannya;
c)        penghargaan (valuing): berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada tingkah laku. Penilaian berdasar pada internalisasi dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke dalam tingkah laku;
d)       pengorganisasian (organization): memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk siatu sistem nilai yang konsisten; dan
e)        karakter berdasarkan nilai-nilai (characteerization by a value or complex): memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah laku sehingga menjadi karakteristik gaya hidup.
3.    Ranah psikomotor berkaiatan dengan fungsi manipulatif dan kemampuan fisik. Ada lima aspek ranah psikomotorik, yakni:
a)   peniruan: terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan. Mulai memberi respons serupa dengan yang diamati. Mengurangi koordinasi dan kontrol otot-otot syaraf. Peniruan ini pada umumnya dalam bentuk global dan tak sempurna;
b)   manipulasi: menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan, penampilan, gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan melalui pelatihan. Pada tingkat ini siswa menampilkan sesuatu menurut petunjuk-petunjuk tidak hanya meniru tingkah laku saja;
c)   ketetapan: memerlukan kecermatan, proposisi, dan kepastian yang lebih tinggi dalam penampilan. Respons-respons lebih terkoreksi dan kesalahan-kesalan dibatasi samapi pada tingkat minimum;
d)  artikulasi: menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan atau konsisten internal diantara gerakan-gerakan yang berbeda; dan
e)   pengalamiahan: manuntut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit mengeluarkan energi fisik maupun psikis.

Dari beberapa pendapat hasil belajar di atas didapat kesimpulan bahwa hasil akhir belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik yang mungkin dapat disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat kognitif, afektif, maupun psikomotor.


DAFTAR PUSTAKA
Sujana, Nana.(2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.


0 comments: