DUNIA DALAM BINGKAI IMAJINASI SENIMAN

 Oleh: Dadang Hudan Dardiri, S.Pd., M.Pd.

Sumber Gambar: Koleksi pribadi


“Tahun-tahun penuh tanya saat pencarian dalam kegelapan, dengan harapan yang dalam, silih berganti semangat dan kelelahan, lalu akhirnya muncullah cahaya_hanya mereka yang mengalami yang dapat memahami”

(Albert Einstein 19879-1955) 

Seni adalah sesuatu yang kompleks semua definisi dan diksi seni tidak pernah dapat merangkum seluruh esensi dan makna hakiki tentang seni. Pengertian tentang seni hanya akan mereduksi keutuhan makna mengenai seni. Seni dapat didekati lewat suatu pendekatan yang dikenal sebagai istilah lebenswelt. Istilah ini sempat dkemukakan oleh Edmund Gustav Albrecht Husserl (1859-1938) seorang filsuf Jerman, yang dikenal sebagai bapak fenomenologi. Lebenswelt memiliki makna sesuatu realitas kompleks dan ambigu, dibanding yang dapat dijelaskan oleh sains. Sains acapkali menjelaskan sesuatu dengan sangat tipis, ini berbeda dengan seni yang dapat menjelaskannya dengan tebal dan kompleks.

Sains menjelaskan tentang air diantaranya dijelaskan bahwa air murni adalah suatu persenyawaan kimia yang paling sederhana, komposisi kimianya terdiri dari dua atom hidrogen (H) dan satu atom oksigen (O) yang saling berikatan. Ini sangat berbeda seperti yang dijelaskan oleh seni yang akan menangkap banyak realitas tentang air. Bahwa air adalah sesuatu yang membuat kita menjadi segar, untuk menuntaskan dahaga yang kita alami jika air itu kita minum. Selanjutnya imajinasi akan bermain bahwa: “apabila ada seorang pengembara sendirian berada di tengah padang pasir nan luas saat terik matahari yang menyengat dengan panas melebihi rata-rata, sedangkan bekal air yang dibawa sudah habis. Lelah dan letih disertai peluh merembes melewati semua permukaan pori-porinya, tetap tak mengurungkan kakinya untuk melangkah karena berharap bahwa nun jauh di sana, atau mungkin di batas caklawala akan mendapatkan mata air yang selanjutnya dapat memenuhi dahaga yang dialami selama ini.”

Itulah air dipandang dari sisi subyek seseorang yang sangat mengharapkannya. Lantas bagaiamana penggambaran air tersebut dari subyek korban bencana tsunami, korban air bah, atau korban banjir. Atau air yang digunakan untuk menghilangkan hadas besar dan hadas kecil, air yang digunakan untuk berwudu sebagai persiapan ibadah menghadap Sang Kholik. Atau air yang disebut sebagai percikan air suci dalam upacara melasti sebagai ritual agama Hindu Bali, air yang diberkati lalu dipecikan ke dahi atau tubuh seseorang dalam upacara pembaptisan. Seniman akan menjelaskan dan menggambar air yang guyur ke sekujur tubuh jenazah seseorang yang dicintai, disertai ucapan doa dan isak tangis seluruh keluarga yang terdengar seperti menyanyat-nyayat. Dengan demikian air yang dijelaskan seniman bisa sangat ambigu.

Itulah sekilas penggambaran seni yang dapat menjelaskan berbagai fenomena sesuai dengan imajinasi seniman, bahkan imajinasi yang dimiliki bisa sangat liar dan tak kendali. Dalam hal ini kita mendapatkan kenyataan seperti telah disampaikan pada awal penjelasan bahwa seni menjelaskan dunia ini adalah sesuatu yang dihayati atau dikenal sebagai istilah lebenswelt atau dalam bahasa ingris disebut sebagai lifeword.

Sumber Gambar: Koleksi pribadi

Seni yang dihantarkan oleh seniman dengan menggunakan beragam media sesuai dengan pilihan pelaku seni atau seniman itu sendiri dapat menimbulkan berbagai sensasi terhadap penikmat seni. Sensasi yang dialami oleh penikmat seni adalah sesuatu yang nyata, meskipun akan juga sangat beragam sesuai dengan keadaan personal penikmat seni. Jika kita meminjam istilah yang disampaikan oleh Alexander Gottlieb Baumgarten (seorang filosof asal Jerman, 1714-1762) sebagai “Conditio Sensitiva”, suatu sensasi yang mesti dialami. Sensasi yang dialami oleh setiap penikmat seni juga akan sangat beragam, dipandang dari setiap sisi dan dimensi yang berbeda dari setiap personal penikmat seni. Sensasi yang dialami seorang gadis remaja yang pertama kali mengalami jatuh cinta lalu memandang sebuah lukisan bunga akan sangat berbeda dengan seseorang gadis remaja yang baru saja mengalami putus cinta.

Sumber Gambar: Koleksi pribadi

Seni sebagai pengalaman batin berusaha merespons dan mengungkap semua keadaan yang dialami serta dihayati, selanjutnya diaktualisasi dalam sebuah pilihan media, menggunakan tata bahasa atau gramer yang difahami oleh seniman atau pelaku seni. Seperti seni musik berusaha memperdengarkan sesuatu yang tak dapat terbunyikan. Puisi adalah sarana untuk menyampaikan kata yang tak terwakili lewat idiom bahasa. Seni lukis menampilkan wujud yang tak dapat tervisualisasikan. Dunia yang dapat bersifat flastis, fleksibel dan elastis, sekaligus sangat relatif, dunia dapat dibentuk dalam bingkai imaginasi seniman. Kendati demikian imaginasi ini pun merupakan sesuatu yang tak tebatas dan amat penting dalam kehidupan manusia,  seperti yang disampaikan oleh Albert Einstein yang menyatakan bahwa:

“imajinasi adalah segalanya. Ia adalah preview dari hal-hal menarik di masa depan.

Aku hanyalah seorang seniman yang dengan bebas menggambar imajinasiku. Imajinasi lebih penting dibanding pengetahuan. Pengetahuan itu terbatas, sementara imajinasi itu mengelilingi dunia.”

 

 

Indihiang, 4 April 2023

 

 

 


0 comments: