Seni Rupa Ditinjau dari Kegunaan dan Bentuknya
A.
Seni Rupa Berdasarkan Kegunaan
Pada kenyataan
di dalam kehidupan sehari-hari sesungguhnya kita selalu berhubungan dengan
karya-karya seni rupa. Kursi, meja, rak buku, sampul buku, gambar, lukisan,
kain yang kita kenakan, iklan-iklan, bungkus-bungkus produk makanan,
karya-karya tersebut dapat kita golongkan sebagai karya-karya seni rupa. Karya seni yang
salurannya pada indera penglihatan dapat kita golongkan sebagai karya seni rupa.
Jadi Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa yang dimaksud seni rupa adalah
ungkapan ide atau gagasan dan segala bentuk curahan perasaan keindahan yang
melalui media garis, warna, bidang, bentuk, tekstur, volume dan gelap terang.
Karya seni rupa
yang sangat beragam tersebut bila ditinjau dari kegunaannya dapat dibagi
menjadi dua yaitu karya seni rupa terapan atau apliede art/ useful art dan karya seni rupa murni atau pure art/ fine art.
1.
Seni rupa terapan apliede art/ useful art adalah karya seni rupa yang dibuat
bukan hanya memperhitungkan nilai keindahan atau nilai estetikanya tetapi juga
memperhitungkan aspek fungsi atau kegunaanya. Secara garis besar karya seni
rupa terapan dapat digolongkan menajadi dua bagian yaitu karya-karya kerajinan atau kriya (handy craft) dan karya desain.
Karya-karya dapat digolongkan sebagai karya-karya kerajinan atau kriya (handy craft) diantaranya ukiran,
anyaman, karya keramik, batik, topeng. Karya yang dapat digolongkan sebagai karya desain
contohnya desain tekstil, desain interior, desain eksterior, dan desain produk, serta disain
periklanan.
Contoh
Karya Kerajinan atau Kriya Anyam
Sumber Gambar:
Crafts from Nature Materials Nusantara You Should Know, 7 December 2015, diunduh pada Selasa, 23 Juli 2024,Pukul 22:31, dari: https://tasidola.com/profile-and-news/crafts-from-nature-materials-nusantara-you-should-know
2.
Seni rupa murni (pure art/ fine art)
adalah karya seni rupa yang
semata-mata hanya untuk dinikmati nilai kegunaannya saja. Yang dapat
digolongkan sebagai karya seni rupa murni diantaranya adalah karya seni lukis,
seni grafis dan seni patung.
Contoh Karya Seni Lukis
The Dazzling Pure White,
Dadang Hudan Dardiri, 2000,
Medium: Oil on
Canvas, Size: 120X 80
B.
Bentuk-Bentuk Seni Rupa
Berdasarkan
bentuknya atau wujudnya karya seni rupa dapat digolongkan menjadi dua macam
yaitu seni rupa dua dimensi (dwimatra)
dan seni rupa tiga dimensi (tri matra).
1. Seni
rupa dua dimensi (dwi matra), adalah karya seni rupa yang
memiliki ukuran panjang dan lebar saja, sehingga hanya dapat dinikmati dari
arah depan saja. Karya seni rupa yang dapat digolongkan sebagai karya bersifat
dua dimensi diantaranya karya seni lukis, karya gambar, karya sketsa dan karya
grafis, dan karya fothografi.
2. Seni
rupa tiga dimensi (tri matra),
adalah karaya seni rupa yang memiliki wujud dengan ukuran panjang, lebar, dan
tebal atau tinggi sehingga memiliki isi atau volume dan ruang. Karya seni rupa
tiga dimensi dapat dinikmati dari berbagai sudut atau sisi. Karya seni rupa
yang dapat digolongkan sebagai karya seni rupa tiga dimensi ini diantaranya
karya seni patung
BIBLIOGRAPHY
Bernard, S. Myers. (1961). Understanding The Art. New York:
Rinehart And Winston.
Boyer, Jason. (1992). Starting Drawing. Leicester: Magna Book.
Crafts from Nature Materials Nusantara You Should Know, 7 December 2015, diunduh pada Selasa, 23 Juli 2024,Pukul 22:31,
dari:
https://tasidola.com/profile-and-news/crafts-from-nature-materials-nusantara-you-should-know
Dardiri, Dadang Hudan. (2003). Olah Rupa Dalam Drawing. Tasikmalaya:
Publising Grafics Design. Seni Rupa dan Desain. DCI.
Darma Prawira, Sulasmi. (1989). Warna Sebagai Salah satu Unsur Seni dan
Desain. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Dan Tenaga
Kependidikan.
Gregg, Harold. (1956). Art Of The School Of Amerika.
Pensilvania: Texs Book Company.
Gollwitzer, Gerhard. (1986). Zeitchenshule Fur Begabte Laute.
Bandung: ITB
Hartoko, Dick.(1997). Manusia Dan seni. Yogyakarta: Kanisius.
Kramer, Ann. (2001). Ensiklopedia Populer Anak. Jakarta:
Ichtiar Baru Van Hoeve.
M. Dagum, Save. (2005). Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta:
Lembaga Kebudayaan Nusantara.
Peurseun, Van. (2001). Strategi Kebudayaan. Yogyakarta:
Kanisius.
Priyati S., Yati dan Nandang S.
(2003). Panduan Menguasai Kerajinan
Tangan. Kesenian 2 Untuk SLTP Kelas I Semester 1 dan 2. Bandung: Ganeca
Exact.
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. (1999). Kamus Basara
Bahasa Indonesia. Edisi Kedua Cetakan kespuluh. Jakarta: Balai Pustaka
Setyobudi dkk. (2006). Seni Budaya Untuk SMP Kelas VIII.
Jakarta: Erlangga.
Soenarto, R.M. (Tanpa tahun). Diktat
ilmu Bahan Dan Alat. Cetakan Kesebelas. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
Sudjana, Tarja. (1986). Pendidikan Seni Untuk SLTP Kelas I.
Bandung: Grapindo.
Sugianto. (2005). Kesenian Untuk SMP Kelas I. Bandung:
Erlangga.
Sunaryoto dkk. (1996). Buku Pelajaran Kerajinan Tangan dan Kesenian.
Seni Rupa Untuk SLTP Kelas 3. Surabaya: Indah.
Supangkat. Jim. (1996). Titik Sambung Barli dalam Wacana Seni Lukis
Indonesia. Jakarta: Etno Book.
Tarjo, Enday. (1990). Seni Rupa 2
Untuk SMP Kelas I. Bandung: Dajtnika.
Verhaak, Crist. Dan Mudji Sutrisno.
(1993). Estetika, Filsafat Keindahan.
Yogyakarta: Kanisius.
Walter, Ingo. (Tanpa Tahun). Impresionist Art 1860-1920. Benedikt
Taschen.
Welkening, Frits. (1985). Tata Ruang. Yogyakarta: Kanisius.
0 comments: