Melatih Daya Ingat


Melatih Daya Ingat
Oleh: Dadang Hudan Dardiri,S.Pd., M.Pd. *)
“Your brain is like a sleeping giant” (Otak anda adalah ibarat raksasa tertidur)
(Gordon Dryden dan Jeannette Vos melalui Tony Buzan)



Allah Yang Maha Kuasa menganugrahi manusia dengan perangkat yang amat berharga. Perangkat tersebut adalah otak, pada kenyataan yang dibekali otak tersebut bukan hanya manusia termasuk juga binatang, tetapi ternyata otak manusia memiliki banyak kelebihan dibanding dengan yang lainnya. Yang menunjukkan kelebihan otak manusia diantaranya seperti dijelaskan oleh Gordon Dryden dan Dr. Jeannette Vos (2000), tentang perbandingan jumlah  sel otak manusia sebagai berikut:
1.       Lalat memiliki 100.000 sel otak;
2.       Tikus memiliki 5.000.000 sel otak;
3.       Kera memiliki 10.000.000.000 sel otak; dan
4.       Manusia memiliki 100.000.000.000 sel otak.
Dengan otak yang dimilikinya manusia mampu menciptakan, membangun pengetahuan dan membentuk kebudayaan (civilization sociaty). Betapa kemampuan yang dimiliki oleh otak kita, seperti dikatakan Tony Buzan melalui Gordon Dryden dan Jeannette Vos (2000) “Your brain is like a sleaping giant” (Otak anda adalah ibarat raksasa tertidur). Selanjutnya Herbert Benson melalui Taufiq Pasiak, (2002)  mengatakan bahwa otak adalah seorang seniman dan seorang akhli kimia, seorang akhli teknik. Ia bekerja terus menerus menyusun dan mengatur dirinya sendiri. Sehingga ia bukan saja tempat penyimpanan yang efektif di dunia, melainkan juga merupakan pencatat kejadian dan pengurus perpustakaan yang paling efektif, kecepatannya belum tertandingi oleh komputer manapun.
Dalam otak manusia tersimpan pola, suara, perhitungan dan berbagai dorongan (Jujun S. Suriasumantri mealalui Susanto, 2014). Kenangan manis dan pahit yang sudah berlangsung puluhan tahun yang lalu, harapan dan keinginan tentang  tentang kebahagiaan  yang sulit  untuk diraih, detak jantung yang tak menentu saat menatap seseorang yang diinginkan. Demikian juga untaian nada merdu petikan dawai kecapi, gambaran tentang raut wajah seseorang, aroma wangi bunga yang sedang merekah, indahanya goresan-goresan warna lukisan sang maestro, susunan dan jalinan kata dalam sebuah sajak, ketakutan kita terhadap murka Allah jika mendekati perbuatan nista dan dosa, yang telah berlalu lama, semua dapat dimunculkan dan dipanggil kembali dalam memori otak manusia.
Betapa hebat kemampuan yang dimiliki oleh otak manuasia, tetapi ini tergantung pada kemauaan manusia untuk  dapat menggali petensi yang dimiliki oleh otak dengan baik. Banyak potensi yang dimiliki oleh otak salah satu diantaranya adalah untuk mengingat. Daya ingat sangat bermanfaat bagi manusia hampir dalam seluruh aspek kehidupan. Daya ingat bermanfaat dalam segenap aktivitas atau kebiasaan yang dilakukan oleh manusia (habit memory), seperti berjalan, menulis, membaca, menyantap makanan dan lain-lain. Terlebih lagi daya ingat ini sangat bermanfaat dalam aktivitas belajar untuk menggapai pengetahuan (knowledge memory).
Ingatan manusia terdiri dari berbagai macam jenis, jenis-jenis ingatan seperti menurut Muhammad As-Saqa ‘Id (2008) terdiri dari:
1.       Ingatan langsung (immediate memory): ingatan yang bertalian erat dengan peristiwa yang terjadi dalam bilangan detik, jam atau hari;
2.       Ingatan jarak pendek (short term memory): menyimpan files-files peristiwa yang terjadi dalam jangka waktu tertentu;
3.       Ingatan jarak jauh (long term memory): memuat pengetahuan-pengetahuan tentang peristiwa penting yang terjadi dalam jarak waktu yang lama.
Ditinjau dari unsurnya, daya ingat terdiri dari: (1) belajar: yaitu suatu kegiatan mengingat gerakan atau informasi; (2) menalar: yaitu menerima informasi-informasi dalam otak untuk dihadirkan kembali sewaktu kita perlukan; (3) menyimpan: setelah tertanam dan diakui tingkat kepentingannya oleh otak akan disimpan dalam bentuk simbol-simbol; dan (4) lupa: yakni suatu keadaan dimana otak tidak lagi mampu untuk mengingat.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya ingat diantarannya kita mencoba untuk melakukan interaksi dengan daya ingat. Muhammad As-Saqa ‘Id (2008) merekomendasikan untuk mengadakan interaksi dengan daya ingat dalam bentuk 10 interaksi dengan ingatan: (1) Perhatian yang membangkitkan rasa ingin tahu (2) Pemilihan informasi; (3) Mengerahkan niat belajar; (4) Latar belakang pengetahuan dasar; (5) Sistematis dan dapat diekspresikan; (6) Penceritaan kembali; (7) Akses pada ingatan; (8) Latihan distribusi; (9) Ekspresi visual; dan (10) Penggabungan dan pengaitan.
Tentang uraian bentuk 10 interaksi dengan ingatan dapat lebih dijelaskan sebagai berikut:
1.       Perhatian yang membangkitkan rasa ingin tahu
Keingintahuan untuk  mempelajari suatu  materi merupakan motivasi utama yang dapat mempercepat penguasaan. Diantara yang dapat mendorong keingintahuan seseorang adalah  ketakjuban, salah satu contohnya ketakjuban terhadap keindahan alam ciptaan Yang Maha Kuasa. Ketakjuban terhadap keindahan alam ini menyebabkan keingintahuan untuk mengungkap rahasia-rahasia alam semesta.
2.       Pemilihan informasi
Pemilihan informasi adalah dengan cara penyeleksian kata-kata yang harus dihafal, cara ini akan dapat mendorong tercapainya ingatan permanen dan mendalam.
3.       Mengerahkan niat belajar
Niatkan dalam hati keikhlasan untuk belajar demi tercapainya kapasitas pengetahuan yang  kita pelajari secara lebih optimal. Niat yang ditanamkan jauh di dalam hati akan memberikan dorongan energi yang luar biasa kuat untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Apalagi niat ini disertai dengan keikhlasan yang tulus semata-mata ingin betul-betul mengharap ridho Allah Yang Maha Kuasa.
4.       Latar belakang pengetahuan dasar
Latar belakang dan pengetahuan dasar yang dimiliki oleh seseorang dapat juga meningkatkan efektivitas mendalami suatu ilmu pengetahuan. Hal ini diantaranya dapat dilakukan dengan cara sering membaca buku, majalah, koran akan menumbuhkan kekayaan pengetahuan dan kekayaan bahasa. Kekayaan pengetahuan dan kekayaan bahasa ini merupakan salah satu sarana transformasi ilmu.
5.       Sistematis dan dapat diekspresikan
Untuk menyusun informasi yang harus diingat. Menggerakkan susunan yang logis, mudah diingat dan mudah diekspresikan kembali atau dapat menggerakkan alternatif yang lain: dengan selalu membaca dan mengulangnya hingga hafal, dengan risiko bahwa metode ini sangat membosankan, melelahkan dan menghabiskan waktu namun kebanyakan orang melakukan metode ini.
6.       Penceritaan kembali
Penceritaan kembali merupakan cara tersukses untuk  proses transformasi pada ingatan, karena tindakan tersebut akan memperdalam ingatan dan membuat anda percaya terhadap penguasaan anda terhadap materi tertentu.
7.       Akses pada ingatan
Akses pada ingatan memerlukan waktu 4,15 detik. Agar sebuah informasi bisa sampai pada ingatan dengan aman, cepat dan kuat maka dapat dilakukan dengan metode penceritaan atau pencatatan informasi, segera setelah informasi tersebut diterima. Penceritaan kembali dapat kita lakukan dengann cara berdiskusi dengan mencoba mendesimnisikan pengetahuan atau informasi yang telah diteriam. Sedangakan pencatatan dapat dilakukan dengan cara menuliskan instisari pengetahhuan dan informasi yang telah kita terima misalnya dalam bentuk resume atau catatan singkat. Bahkan hal ini sejalan dengan pendapat sahabat Nabi yaitu Sayyidina Ali RA yang mengatakan: “Ikatlah ilmu itu dengan catatan”.
8.       Latihan distribusi
Dianjurkan dalam waktu tidak lebih dari 55 menit dengan istirahat selama 5 menit. Kelebihan metode ini diantaranya: (1) meminimalisir kelelahan fisik dan mental; (2) membuat motivasi untuk berbuat, karena pembagian kerjanya jelas dengan durasi yang singkat; (3) meminimalisir kebosanan  dalam mempelajari materi yang tidak disukai; (4)  jeda istirahat merukan kesempatan baik bagi otak untuk mamantapkan informasi yang telah diterima.
9.       Ekspresi visual
Informasi yang telah diterima daat disampaikan dalam bentuk ekspresi visual. Maka coba ubah masing-masing informasi tersebut dalam bentuk antara campuran kata dan gambar. Jika ini dilakukan maka ingatan kita akan lebih permanen disimpan dalam otak kita.
10.    Penggabungan dan pengaitan
Penggabungan dan pengaitan informasi yang diterima dapat memperkuat ingatan. Memperkuat koneksi antara informasi baru dengan informasi terlebih dahulu dalam ingatan. Informasi yang lebih dulu kita  terima dapat dikaitkan dan digabungkan dengan informasi selanjutnya yang kita terima, sehingga ini akan menjadi cara yang sangat efektif untuk lebih mempertajam daya ingat.
Kemampuan otak yang dimiliki oleh manusia tidak akan berarti apa-apa jika setiap potensi yang dimilikinya tidak dimanfaatkan dengan baik. Potensi yang dimiliki oleh otak diantaranya adalah ingatan. Daya ingat akan meningkat dan kinerjanya akan optimal jika kita memperlakukanya dengan baik. Meningkatkan kemampuan daya ingat merupakan salah cara paling efektif di dalam mencapai hasil belajar optimal yang dilakukan oleh siapapun di dalam suatu kegiatan belajar. Salah satu cara  atau prosedur untuk meningkatkan daya ingat diantaranya adalah: perhatian yang membangkitkan rasa ingin tahu, pemilihan informasi, mengerahkan niat belajar, latar belakang pengetahuan dasar, sistematis dan dapat diekspresikan,  penceritaan kembali, akses pada ingatan, latihan distribusi, ekspresi visual; dan penggabungan serta pengaitan. Selayaknya kita memelihara  setiap amanah yang diberikan oleh Allah SWT berupa petensi daya ingat yang dimiliki oleh otak dengan cara memanfaatkanya dengan maksimal. Ini semua dapat disikapi sebagai bukti syukur sebagai makhluk terhadap Allah SWT Yang Maha Pemurah.

*) Pengajar pada SMP N 2 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya


0 comments: